Sunrise! |
“If you want to be reminded of the love of the Lord, just watch the sunrise.”
― Jeannette Walls
"Pak, dimana?" sebuah sms singkat pagi itu ditujukan untuk pak Mulyadi, bapak yang akan menemani kami melihat indahnya sikunir. Jam menunjukkan pukul setengah 4 pagi itu, kami dengan bersemangat sudah siap menunggu di depan homestay. Udara pagi itu terasa dingin sekali. Saya sendiri mendobel baju dan jaket saya. Tidak lama berselang Pak mulyadi datang bersama temannya.
Mereka berdua dengan motornya siap mengantarkan kami menembus dinginnya dieng pagi itu menuju desa sembungan, desa tempat puncak sikunir berada. Desa sembungan adalah desa tertinggi di pulau jawa. Dengan ketinggian lebih dari 2000 mdpl menjadikan tempat ini dingin luar biasa saat musim kemarau seperti ini. Persiapan saya membawa beberapa baju hangat serta dobel jaket terbukti pilihan yang bijak meskipun membuat tas backpack saya menjadi penuh.
Mereka berdua dengan motornya siap mengantarkan kami menembus dinginnya dieng pagi itu menuju desa sembungan, desa tempat puncak sikunir berada. Desa sembungan adalah desa tertinggi di pulau jawa. Dengan ketinggian lebih dari 2000 mdpl menjadikan tempat ini dingin luar biasa saat musim kemarau seperti ini. Persiapan saya membawa beberapa baju hangat serta dobel jaket terbukti pilihan yang bijak meskipun membuat tas backpack saya menjadi penuh.
Desa Tertinggi di Pulau Jawa |
Perjalanan menuju desa sembungan memakan waktu sekitar 30 menit. Akses jalan menuju desa sembungan gelap, tidak ada penerangan dan jalannya tidak bagus. Banyak terdapat lubang dimana-mana. Bahkan ketika kita sudah sampai desanya, kita akan melihat jalan yang berbatu , tidak rata sama sekali. Perjalanan kami ditemani bintang-bintang saja yang cukup terlihat di langit dieng ini. Walaupun nama sembungan dan sikunir sudah cukup dikenal, hal ini tidak membuat akses jalan menjadi bagus. Entah kenapa saya juga sedikit heran.
Menurut pak Mulyadi memang dinas pariwisata tidak membiayai hal ini. Perbaikan dan pemeliharaan murni dilakukan oleh penduduk desa saja. Aneh memang mengingat puncak sikunir merupakan satu dari sekian jualan wisata di dataran tinggi dieng ini. Terbukti dari kita pasti selalu menemukan tawaran melihat golden sunrise di sikunir dari agen-agen tour atau guide paket wisata. Apakah hal tersebut tidak bisa dibilang egois? memanfaatkan keuntungan dari keindahan sikunir namun tidak membantu menghidupi desanya. Ah entahlah. Saya juga tidak tau terlalu banyak mungkin bisa jadi saya cuma sok tau.
Sudahlah kalau masalah jalan jangankan di desa terpencil seperti ini, jalan jalur pantura yang notabene jalan utama saja masih banyak lubang. kok mengharapkan lebih dari pantura? sudahlah. Saya toh juga meyakini dibalik kesulitan ada kemudahan sama seperti dibalik jalan rusak ini ada keindahan alam yang akan membuat kita takjub. Subhanallah.
Menurut pak Mulyadi memang dinas pariwisata tidak membiayai hal ini. Perbaikan dan pemeliharaan murni dilakukan oleh penduduk desa saja. Aneh memang mengingat puncak sikunir merupakan satu dari sekian jualan wisata di dataran tinggi dieng ini. Terbukti dari kita pasti selalu menemukan tawaran melihat golden sunrise di sikunir dari agen-agen tour atau guide paket wisata. Apakah hal tersebut tidak bisa dibilang egois? memanfaatkan keuntungan dari keindahan sikunir namun tidak membantu menghidupi desanya. Ah entahlah. Saya juga tidak tau terlalu banyak mungkin bisa jadi saya cuma sok tau.
Sudahlah kalau masalah jalan jangankan di desa terpencil seperti ini, jalan jalur pantura yang notabene jalan utama saja masih banyak lubang. kok mengharapkan lebih dari pantura? sudahlah. Saya toh juga meyakini dibalik kesulitan ada kemudahan sama seperti dibalik jalan rusak ini ada keindahan alam yang akan membuat kita takjub. Subhanallah.
Sikunir |
Setelah melaksanakan solat subuh di desa sembungan, kami melanjutkan perjalanan hingga membawa kami sampai di titik awal pendakian. Setelah memarkir motor kami lantas bersiap dengan peralatan yang dibawa. Bukit sikunir ini bisa kita daki (hiking) dengan waktu sekitar 30 menit saja. Dengan jarak sekitar 800 m dari titik awal kita sudah sampai di spot terbaik untuk melihat sunrise.
Perjalanan kami terbilang cukup lancar. Dengan stamina dan fisik yang prima, saya rasa semua orang juga bisa mendaki bukit ini. Tidak usah khawatir. Selama persiapannya bagus, bekalnya cukup, kita akan sampai dengan nyaman. Dengan sebuah headlamp dan sebuah senter milik pak Mulyadi, kami akhirnya tiba. Disana sudah banyak orang yang datang sebelum kami. Ada pula abang-abang penjual minuman di atas sana.
Namun yang lebih menarik perhatian kami adalah di depan kami berdiri gagah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing berlatarkan langit yang mulai kemerahan dan beralaskan lautan awan putih yang membentang seperti permadani. Sungguh indah.
Perjalanan kami terbilang cukup lancar. Dengan stamina dan fisik yang prima, saya rasa semua orang juga bisa mendaki bukit ini. Tidak usah khawatir. Selama persiapannya bagus, bekalnya cukup, kita akan sampai dengan nyaman. Dengan sebuah headlamp dan sebuah senter milik pak Mulyadi, kami akhirnya tiba. Disana sudah banyak orang yang datang sebelum kami. Ada pula abang-abang penjual minuman di atas sana.
Namun yang lebih menarik perhatian kami adalah di depan kami berdiri gagah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing berlatarkan langit yang mulai kemerahan dan beralaskan lautan awan putih yang membentang seperti permadani. Sungguh indah.
Kami benar-benar beruntung pagi itu. Langit cukup cerah dan lautan awan pun juga menyambut kami. Sesekali mata kita juga tertuju pada gunung merbabu di belakangnya serta merapi dibaliknya yang mengintip genit sebelum akhirnya tertutup kabut. Saya pun memesan segelas teh manis hangat untuk merasakan sensasi lain. dan memang luar biasa.
Kapan lagi kita bisa minum teh dengan latar gunung sindoro dan lautan awan yang menyambut kita. Sesuatu yang tidak bisa kita rasakan setiap hari bukan? luar biasa. Tidak banyak yang saya perbuat setelah itu. Saya terlanjur takjub dengan pemandangan di depan saya. Sesekali saya mengambil gambar namun lebih banyak menikmati suasana.
Sambil menunggu momen munculnya sang fajar, tidak lupa saya menyiapkan handycam yang sudah saya bawa. Sepertinya saya tidak mau kehilangan pemandangan ini. "Ini akan menjadi abadi setelah saya rekam di handycam" pikirku.
Kapan lagi kita bisa minum teh dengan latar gunung sindoro dan lautan awan yang menyambut kita. Sesuatu yang tidak bisa kita rasakan setiap hari bukan? luar biasa. Tidak banyak yang saya perbuat setelah itu. Saya terlanjur takjub dengan pemandangan di depan saya. Sesekali saya mengambil gambar namun lebih banyak menikmati suasana.
Sambil menunggu momen munculnya sang fajar, tidak lupa saya menyiapkan handycam yang sudah saya bawa. Sepertinya saya tidak mau kehilangan pemandangan ini. "Ini akan menjadi abadi setelah saya rekam di handycam" pikirku.
Tidak beberapa lama kemudian beberapa orang teriak histeris. Saya pun bingung zzz. Ternyata fajar merah sudah mengintip keluar. Spontan saya membidik handycam saya ke arah tersebut. Dan benar saja pelan-pelan kian lama fajar merah pun berganti mejadi emas. "Oh inilah yang dimaksud golden sunrise", kataku dalam hati.
Saya pun hanya bisa mengucap terima kasih dan syukur kepada Allah atas keindahan yang saya lihat ini. Benar-benar indah. Rasanya saya ingin tetap disini dan bisa melihat pemandangan ini setiap hari. Hal yang tidak mungkin. Masih terekam jelas di kepala saya momen-momen keluarnya matahari hingga pergantian warna menjadi emas. Luar biasa.
Semoga saya bisa kembali lagi ke sini dan melihat keindahan ini lagi. Semoga.
Saya pun hanya bisa mengucap terima kasih dan syukur kepada Allah atas keindahan yang saya lihat ini. Benar-benar indah. Rasanya saya ingin tetap disini dan bisa melihat pemandangan ini setiap hari. Hal yang tidak mungkin. Masih terekam jelas di kepala saya momen-momen keluarnya matahari hingga pergantian warna menjadi emas. Luar biasa.
Semoga saya bisa kembali lagi ke sini dan melihat keindahan ini lagi. Semoga.
Ini Golden Sunrise! |
Saya benar-benar menghabiskan waktu pagi saya di tempat ini. Terbukti dari kami termasuk rombongan yang paling akhir dari tempat ini yang turun. Perjalanan turun ke bawah juga tak kalah indah. dengan di sebelah kanan kami ternyata jurang yang dalam. Kami melangkah dengan hati-hati. Di perjalanan turun akan terlihat telaga cebong yang memesona.
Saat kita datang, telaga cebong ini tidak terlihat indahnya karena gelap. Namun, saat matahari ikut menyinari permukaan telaga cebong ini maka keindahan lagi yang kita dapat. Paket lengkap. Selepas dari tempat parkir, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke homestay. Di perjalanan, kami melewati banyak pipa-pipa gas panas bumi milik PT. Geo Dipa Energy yang memang banyak mengelilingi dieng. Pipa-pipa ini menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati dataran tinggi ini.
Saat kita datang, telaga cebong ini tidak terlihat indahnya karena gelap. Namun, saat matahari ikut menyinari permukaan telaga cebong ini maka keindahan lagi yang kita dapat. Paket lengkap. Selepas dari tempat parkir, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke homestay. Di perjalanan, kami melewati banyak pipa-pipa gas panas bumi milik PT. Geo Dipa Energy yang memang banyak mengelilingi dieng. Pipa-pipa ini menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati dataran tinggi ini.
Telaga Cebong |
Sesampainya di homestay kami merasa berat meninggalkan negeri indah ini namun memang waktu jugalah yang memisahkan. Selepas sarapan pagi di Bu Mien kami pun pulang menggunakan mikrobus kembali ke wonosobo sebelum melanjutkan perjalanan ke jogja surabaya.Tidak lupa di wonosobo kami mencoba masakan khas mie ongklok longkrak yang terkenal itu.
Begitulah kawan semoga perjalanan ini dapat menambah ilmu kita serta dapat menyadarkan kita akan keindahan alam indonesia dan bagaimana kepedulian kita untuk menjaganya.
Tabik.
Begitulah kawan semoga perjalanan ini dapat menambah ilmu kita serta dapat menyadarkan kita akan keindahan alam indonesia dan bagaimana kepedulian kita untuk menjaganya.
Tabik.
Bukit Sikunir |
Catatan Biaya Penting:
1. Ojek serta Guide sikunir : Rp. 50.000
2. Retribusi dan parkir sikunir : Rp. 4000
2. Retribusi dan parkir sikunir : Rp. 4000
3. Mikro Bus Dieng - Wonosobo : Rp. 10.000
Sedikit Tips:
1. Waktu terbaik untuk melihat sunrise disini tentu saat musim kemarau (juli-agustus). Namun sebagai konsekuensi dari yang akan didapat, kita perlu menyiapkan persiapan yang lebih seperti jaket tebal, syal, masker, kupluk, sarung tangan, sepatu atau sandal gunung dengan kaos kaki mengingat suhu di dieng dan sikunir saat kemarau bisa mencapai 0 derajat pada saat-saat tertentu.
2. Jika ingin melihat sunrise di sikunir lebih baik menggunakan ojek kecuali sudah tau jalannya atau sudah survey sebelumnya. Tidak begitu disarankan memakai jasa dari penginapan karena lebih mahal ongkosnya (bagi yang mau berhemat). Langsung nego ke ojek saja.
3. FYI di sikunir terdapat banyak spot untuk melihat sunrise (tidak cuma satu). Pilihlah sesuai keinginan.
4. Lebih baik solat subuhnya di desa sembungan baru abis itu naik. Masih sempat waktunya untuk melihat sunrise. Tidak disarankan solatnya di dieng karena akan terburu-buru nantinya.
5. Jaga Kebersihan
Sedikit Tips:
1. Waktu terbaik untuk melihat sunrise disini tentu saat musim kemarau (juli-agustus). Namun sebagai konsekuensi dari yang akan didapat, kita perlu menyiapkan persiapan yang lebih seperti jaket tebal, syal, masker, kupluk, sarung tangan, sepatu atau sandal gunung dengan kaos kaki mengingat suhu di dieng dan sikunir saat kemarau bisa mencapai 0 derajat pada saat-saat tertentu.
2. Jika ingin melihat sunrise di sikunir lebih baik menggunakan ojek kecuali sudah tau jalannya atau sudah survey sebelumnya. Tidak begitu disarankan memakai jasa dari penginapan karena lebih mahal ongkosnya (bagi yang mau berhemat). Langsung nego ke ojek saja.
3. FYI di sikunir terdapat banyak spot untuk melihat sunrise (tidak cuma satu). Pilihlah sesuai keinginan.
4. Lebih baik solat subuhnya di desa sembungan baru abis itu naik. Masih sempat waktunya untuk melihat sunrise. Tidak disarankan solatnya di dieng karena akan terburu-buru nantinya.
5. Jaga Kebersihan
Gallery Foto:
Ngeteh dulu sob |
itu awan empuk kayaknya |
belom keluar sunrisenya |
Ini fajar merah baru muncul |
Subhanallah! |
Indonesia itu indah kawan! |
di atas awan! |
saluuuut, sekalinya nulis blog wushhhh! pemilihan fotonya bagus deh pas banget. is now being a sunrise catcher nih ya sekarang, kiw. keep writing yaaaaa, fans fanatik nih cieee! kyaaaaak! cheers :DD
BalasHapusWahahah makasih makasiih commentnya bagus banget #kasiamplop
HapusCurang ih... dapet golden sunrise!!! щ(ಥДಥщ)
BalasHapusAku ke Sikunir sehari setelahnya, itu pun malemnya hujaaan щ(ಥДಥщ)
kemarin pas ke Dieng gak dapet sunrise next time harus balik nih. keren poto2nya son
BalasHapus