SEDIKIT CORETAN PERJALANAN

September 11, 2013

Arjuna dan Sikidang : Candi Bersejarah dan Kawah Mendidih


Kompleks Candi Arjuna
Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.– Mark Twain

"5000 rupiah foto dengan kamera sendiri , 10.000 langsung jadi", begitu kalimat yang tertera di salah satu sudut candi yang berada di komplek candi arjuna ini. Tulisan tersebut ternyata bukan sembarang tulisan. Beberapa lama kemudian datanglah sesosok manusia-manusia bermuka topeng lengkap dengan pakaian tradisionalnya datang. Mereka ternyata menawarkan foto bersama dengan latar sebuah candi di kompleks arjuna tersebut. Tak hanya para manusia berpakaian tradisional itu saja tapi disini juga ada manusia berpakaian teletubbies zzz dengan latar bukit-bukit yang memang hijau seperti dalam film teletubbies. Kreatif!. Kompleks candi arjuna ini terdiri dari beberapa candi selain Candi Arjuna sendiri tentunya, seperti Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembrada. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. 

Bisa berjemur depan candi arjuna wahaha
    Di kompleks candi ini bule-bule bertebaran dapat kita lihat dengan mudahnya. Saat saya berkunjung ke sini, turis mancanegara tersebut malah mencarter mikrobus agar dapat menampung rombongannya. Ada hal yang unik atau mungkin sebenarnya sudah biasa jika di tempat wisata. Namun, hal ini menjadi keunikan bagi saya pribadi ketika para bule tersebut mendatangi sebuah warung yang menjual souvenir serta makanan. Penjual warung tersebut dengan sengaja menaikkan harga barang yang diambil si bule tersebut. Tidak tanggung-tanggung bisa hampir 3 kali lipatnya ckck. Lucu aja sih melihat fenomena itu. Di satu sisi baik bagi perekonomian warga karena dapat keuntungan yang cukup banyak dari bule-bule itu, tapi disisi lain saya jadi membayangkan rasanya jadi bule tersebut. Apa rasanya dibohongi seperti itu? Semoga mereka tetap kaya. 
Ini dia pasukan bertopeng
     Walau matahari saat itu sedang tinggi-tingginya, tidak mengurangi keindahan dan kenyamanan di kompleks candi arjuna ini. Pemandangan di candi ini memang bagus. Latar belakang candi yang berupa pegunungan dan bukit-bukit dataran tinggi dieng menjadi perpaduan yang cukup membuat kita bisa betah berlama-lama di komplek candi ini. 
    Selepas dari kompleks candi ini, kami jalan sedikit ke arah selatan maka sampai di sebuah museum yang bernama museum kaliasa. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan disini karena museumnya sendiri tutup entah kenapa. Namun, saya masih bisa sedikit melihat ke suatu bangunan di kompleks museum tersebut yang pintunya terbuka. Disana terdapat artefak-artefak dewa beserta penjelasannya. Contoh yang saya kenal sih dewa ganesha yang berarti dewa ilmu pengetahuan. Sisanya saya tidak begitu mengenal. Maklum bukan anak sejarah.

Dewa Ganesha


Mandi Uap Kawah Sikidang

kawah sikidang
    "Kawah sikidang ke arah mana ya bu?", tanya saya membuka obrolan dengan ibu penjual souvenir. "Mas, ikutin jalan ke kiri ini saja lewat perkampungan nanti kawah sikidang di sebelah kanan, kalau lurus telaga warna", jawab ibunya dengan sigap. Berjalan kaki di dataran dieng ini memang enak dan nyaman. Udaranya yang dingin sejuk pada siang hari tidak membuat kita dehidrasi atau juga cepat lelah. Berjalan santai saja menikmati udara serta pemandangannya yang memang benar-benar bagus. Sekitar 5 menit jalan kaki kami sudah ditawari ojek. Ya, memang banyak ojek di kawasan wisata ini. Bagi saya sih maklum saja namun kami lebih senang jalan kaki. Prinsip learning by walking harus tetap terjaga. 
    Tidak sampai setengah jam kami sudah tiba di kawah sikidang setelah membayar retribusi tiket masuk tentunya. Di kawasan ini sangat disarankan memakai masker karena bau belerangnya menyengat sekali. Lebih baik bawa masker dari rumah daripada beli di sekitar kawah. Kawah vulkanik sikidang ini sendiri diambil dari kata “kidang” yang berarti kijang. Keunikan kawah ini adalah kawah utamanya yang selalu berpindah, seolah meloncat mencari tempat baru. Kawah utamanya dipagari bambu dengan air yang mendidih. Selain itu di beberapa titik terdapat lubang air kecil dengan air yang mendidih pula. disinilah kita bisa merebus telur hingga mateng. Ada beberapa pengunjung yang mencoba melakukannya. Di kawasan ini, akan ada banyak papan peringatan yang memberitahu untuk tidak terlalu dekat dengan kawah utamanya. Batas waktu mengunjungi sampai jam 5 sore saja mungkin setelah itu bau belerang serta uap panas akan makin menyengat dan bisa mengganggu kesehatan pernapasan tentunya. Untuk yang lebih ekstrim kita bisa memanjat ke atas bukit agar bisa melihat kawah sikidang dari atas. Saya pun mencobanya dan ternyata biasa saja sensasinya sehingga lebih baik tidak perlu naik ke atas. Persiapkan fisik untuk ke bukit yang bisa melihat telaga warna dari atas saja. Itu baru indah. worth it. Saya akan bahas di post selanjutnya.

Air mendidih gini banyak di kawasan kawah sikidang
    Perjalanan kami selanjutnya adalah menonton film. Bukan film hollywood tentunya karena tidak ada bioskop disini zzz. Kami berencana menonton sejarah dan asal usul dieng di Dieng Plateu Theater. Untuk itu, kami harus melangkahkan kaki kami ke arah pertigaan telaga warna. Saat akan keluar dari kawasan kawah sikidang, tidak disangka ada mobil bak yang mengangkut sayuran lewat di hadapan kami. kesempatan tersebut tentu tidak disia-siakan oleh pejalan seperti kami tentunya. Benar-benar Tuhan bersama para pejalan kaki. Nebeng sampai DPT. Hidup nebengers!

Catatan Biaya Penting: 
1. Tiket Masuk Candi Arjuna : Gratis karena lewat sawah haha
2. Tiket Masuk Kawah Sikidang : Rp 5000

Sedikit Tips: 
1. Mengunjungi kawasan wisata dieng dengan jalan kaki saja karena selain sehat tentu tidak memakan biaya yang banyak. 
2. Menyewa sepeda motor kisaran Rp. 50.000 per hari bisa disewa dari tempat penginapan biasanya. Namun setiap tempat wisata ada tarif parkir selain biaya masuk. (sangat tidak disarankan bagi yang mau berhemat).
Gallery Foto:
kawah sikidang dari atas
pake masker sob bau belerangnya ga asik

lewat sawah wahah
Kompleks Candi Arjuna

Candi Arjuna


4 komentar:

  1. saya sebagai pembaca setia blog anda :p, sangat menyarankan agar anda segera menghapus posting-an anda yang ini. karena disini anda terlihat sangat bahagia sekali dengan pasangan anda. saya sangat tidak senang dengan pemandangan seperti itu. whahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahahh terimakasih sudah mampir san namun mohon maaf permintaan anda ditolak karena sangat riskan terjadi hal yg tidak diinginkan setelah itu haha. Salam.

      Hapus
  2. san ini gue baca loh engga sengaja, ini lagi itu foto berjemur ga okssss banget dipajang ezzt! san sirik ya, AHAHAHAHA AMPOOOON san ikut deh yuk kali-kali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru berjemur di candi itu yg unik klo di pantai kan biasa haha

      Hapus